Kamis, 07 Agustus 2008

Buroq, Kendaraan 4 Dimensi?

Dalam kisah kenabian Muhammad saw, peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa sangat kontroversial. Betapa tidak, perjalanan antar “ujung 2 masjid” dan dilanjutkan dengan perjalanan antar galaksi dan antar dunia hanya dilakukan dalam setengah malam! Sampai saat inipun, dunia teknologi abad 21, yang telah menghantarkan skenario perang bintang, pesawat ulang alik, teleskop raksasa Hubble, tidak dapat menjelaskan fenomena yang sangat monumental tersebut. Bila dalam tataran tertentu pertaruhan keyakinan telah sampai pada puncak pertaruhan harkat keimanan seseorang, dan hanya menyisakan 2 pilihan kata: percaya atau tidak, tentu hal tersebut dapat dimaklumi. Bila pilihan kata pada percaya, dapat dipastikan hal tersebut dapat terjadi hanya karena kita menilai kredibilitas kejujuran Muhammad, dalam membawa berita tersebut.

Tetapi, sebenarnya kita yang berkecimpung dalam dunia teknologi, selayaknya dapat memahami peristiwa tersebut dengan lebih arif. Bukankah sampai sekarang kemampuan kita memproduksi alat transportasi – yang paling canggihpun - hanya sebatas pada alat transportasi 3 dimensi saja? Mengapa kita tidak berfikir, sangat mungkin ada kendaraan antar dunia ini yang memiliki kemampuan menembus matra transportasi 4 dimensi? Apalagi Pencipta kendaraan tersebut adalah Allah swt, Pencipta seluruh jagad raya ini. (Meskipun penulis belum menemukan kata Buroq dalam literatur yang shahih, tetapi penulis mohon ma’af, tetap menggunakan kata Buroq dalam judul pembahasan kali ini).

Kendaraan yang memiliki kemampuan menjelajah 4 dimensi ini adalah kendaraan yang bisa berjalan lurus, berbelok ke arah kanan dan kiri, bisa terbang, dan bisa menembus waktu (sebagai pengejawantahan dari Dimensi ke 4). Bagaimana hal ini bisa dijelaskan dengan sederhana? Berikut ini gambaran tentang dimensi-dimensi kendaraan yang telah ada di lingkungan kita.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, dimensi diartikan sebagai matra, ukuran panjang, lebar, tinggi, dan luas. Dalam dunia ilmu pengetahuan & teknologi, kita mengenal benda satu dimensi digambarkan sebagai garis (panjang, lebar, tinggi, keliling), contoh benda ini adalah benang, tali, dan lain-lain. Benda dua dimensi digambarkan sebagai benda yang memilki bidang (luas, panjang kali lebar, lebar kali tinggi, dan sebagainya) contoh benda ini adalah luas tanah, lapangan sepak bola, dsb. Benda tiga dimensi adalah benda yang memiliki ruang (volume, isi, panjang kali lebar kali tinggi), seperti premiun, solar, air, batu dsb.

Kendaraan satu dimensi digambarkan seperti Kereta Api. Kereta Api adalah kendaraan yang berjalan satu arah, bisa berjalan lambat, bisa berjalan sangat cepat. Bahkan kereta api Shinkasen di Jepang dapat berjalan dengan kecepatan lebih dari 300 kilometer perjam. Sayang, secanggih apapun Kereta Api, kendaraan ini tidak akan bisa berbelok arah semaunya. Secepat apapun kereta api tersebut, alat transportasi ini tidak akan bisa menghantarkan kita ke arah lain kecuali yang ada dalam lintasan kereta api tersebut. Kita yang berada 10 meter dari rel kereta api pun, tidak akan bisa tertabrak alat transportasi ini.

Kendaraan dua dimensi adalah mobil, motor, dll. Kendaraan ini bisa mencapai bidang manapun yang ada disekeliling kita. Kendaraan ini bisa berbelok arah, ke kanan, ke kiri, mengejar kesana kemari. Tetapi secanggih dan semahal mobil/motor, alat ini tidak akan bisa membantu kita untuk mengambil mangga yang ada diatas kepala kita. Karena mobil/motor hanya memiliki 2 dimensi. Untuk dapat menggapai dimensi ruang diperlukan alat transportasi yang berdimensi 3.

Pesawat terbang, helikopter, pesawat ruang angkasa merupakan contoh kendaraan 3 dimensi. Kendaraan ini bisa menghantarkan kita ke puncak gunung, ke mega, mendung, awan, bahkan bila kita mau, kita bisa ke bulan. Sebelum tahun 1904, tidak ada orang yang percaya bahwa manusia bisa memegang awan, menyentuh mendung, apalagi berjalan-jalan di bulan. Bahkan seperti sekarang ini, dimana orang sudah bisa berjalan-jalan diangkasa raya. Mereka pasti menganggap “gila” bila ada orang bermimpi tentang perjalanannya ke angkasa raya. Mereka hanya mengenal kendaraan 2 dimensi, sepeda, motor, mobil. Memang dengan kendaraan tersebut, untuk mengambil mangga diatas pohon pun sesuatu yang mustahil!

Nah, kendaraan 4 dimensi adalah kendaraan yang bisa menembus dimensi keempat: waktu. Dengan kendaraan tersebut Nabi Muhammad bisa mencapai waktu yang lampau (saat sholat jamaah dengan para Nabi dan Rasul terdahulu di Masjid Aqsho). Juga Nabi Muhammad bisa mencapai waktu yang akan datang (saat menyaksikan Surga dan Neraka). Jadi… dengan gampang Nabi Muhammad bisa mengalami seluruh rangkaian prosesi Isra’ Mi’raj yang demikian banyak, dan dengan jarak antar dunia hanya dalam sebagian malam saja! Karena Nabi Muhammad menggunakan kendaraan berdimensi 4.

Maha Besar Allah, dan Maha Agung Allah, peristiwa yang Maha Besar ini, tidak banyak di”liput” dalam Al Qur’an. Karena bagi Allah teknologi yang sangat luar biasa ini tidak lebih penting dari bercerita tentang lebah (An Naml), tentang anak yatim, dan fakir miskin yang harus disantuni (Al Ma’un), resiko hidup hedonis - bermegah megahan (At Takasur), dan lain-lain. Maha Besar Allah dengan firman-firman-Nya.

(Sudarmono Moedjari , Mantan Ketua HMI Cabang Surabaya 1986-1987, pemerhati teknologi dan budaya, alamat email: darmono@kit.co.id)

Tidak ada komentar: